Hendrawan Supratikno: Globalisasi Hanya Hasilkan Marginalisasi
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno. Foto : Arief/mr
Anggota Komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno menilai globalisasi yang berlangsung di era sekarang memiliki efek samping. Seperti dampak negatif yang juga berlangsung di Indonesia, bahkan proses globalisasi ini hanya menghasilkan marginalisasi, atau pembatasan peran terhadap kelompok tertentu.
“Kalau istilah yang sering saya bilang ‘gembelisasi’. Globalisasi ini sedikit banyak merugikan perekonomian Indonesia termasuk menyasar industri gula nasional, hingga menyebabkan produk produsen lokal tak mampu bersaing dengan gula impor,” kata Hendrawan dalam rilis yang diterima Parlementaria, Rabu (11/12/2019).
Selain berlakunya satu harga, masih kata politisi PDI-Perjuangan ini globalisasi juga disebut merusak sendi-sendi kehidupan lain. Tak terkecuali politik. Saat ini, kata dia kesempatan terjun di politik khususnya menjadi wakil rakyat, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal mencukupi secara materil.
“Jadi masyarakat yang menang, terus-terusan menang. Yang kalah, akan terus kalah. Saya dulu minta liberalisasi perdagangan harus seizin DPR. Karena itu dampaknya luar biasa. Tapi Marie Pangestu (Menteri Perdagangan saat itu) justru mengatakan harus percepat liberalisasi perdagangan, perekonomian, dan globalisasi," imbuhnya.
Tidak hanya itu, Hendrawan mengatakan bahwa Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 Fahri Hamzah telah sempat meminta lima pabrik gula milik pemerintah untuk ditutup. “Daripada rakyat harus membayar inefisiensi," ungkap profesor bidang ekonomi ini. (alw/sf)